Sabtu, 31 Maret 2012

Budaya Narsis di Kalangan Remaja

Budaya Narsis di Kalangan Remaja. Dengan pertumbuhan pesan pengguna internet di negeri ini, kecepatannya bak ulat bulu yang menggemparkan beberapa waktu lalu, Menjamurnya dunia Facebook dan Twitter di kalangan remaja, menandakan babak baru munculnya gejala-gejala abnormal. Dan tahukah anda bahwa sebenarnya ini merupakan sumber satu penyakit jenis baru? Baik akan saya buktikan dengan 10 temuan ilmiah di bawah ini
Beberapa gejala orang narsis itu dikatakan tidak sehat karena : 


  1. Mementingkan diri sendiri, melebih-lebihkan prestasi dan bakat yang dimiliki, berharap dikenal sebagai orang unggul tanpa ada hasil atau pencapaian tertentu.
  2. Terlalu bangga dengan fantasinya dan memiliki tujuan yang tidak realistik tentang keberhasilan yang tiada batas, kekuatan, kepintaran, kecantikan atau kisah cinta yang ideal.
  3. Percaya bahwa dirinya sangat spesial dan hanya bisa bergabung atau bergaul dengan orang-orang yang juga memiliki status tinggi.
  4. Memerlukan pujian yang berlebih ketika melakukan sesuatu
  5. Memiliki keinginan untuk diberi julukan tertentu
  6. Bersikap egois dan selalu mengambil keuntungan dari setiap kesempatan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya
  7. Tidak memiliki perasaan empati terhadap sesama
  8. Selalu merasa iri hati dengan keberhasilan orang lain dan percaya bahwa orang lain juga iri padanya
  9. Menunjukkan sifat arogan dan merendahkan orang lain
  10. Mudah terluka, emosional dan memiliki pribadi yang lemah.
Sumber terpercaya lainnya yang menyebutkan ciri-ciri di atas adalah Diacnostic and Statistical Manual of Mental Disorders serta American Psychiartic Association. Nah oleh karena itu, mari sekarang jauhi sifat tersebut karena Budaya Narsis Di Kalangan Remaja Memunculkan Penyakit

Jumat, 30 Maret 2012

Karakteristik Remaja


Karakteristik Remaja
  1. MENCARI Identitas Diri, Dan mengalami kebingungan Akan perubahannya

  2. Sangat antusias Akan sesuatu Yang menarik minatnya

  3. Ingin selalu dilibatkan / Tanggung Jawab diberi

  4. Sudah Mampu menunjukkan / mengembangkan bakatnya

  5. Meningkatnya rasa kemandirian

  6. Ingin di dengar / dihargai opininya, Dan MULAI berani mengungkapkan ketidaksetujuannya

  7. Emosi meledak-ledak Yang

  8. MULAI lebih Dekat ke Teman dari pada Keluarga, Dan MULAI jarang berada di Rumah

  9. Senang meniru therapy terapi idola

  10. MULAI berani bereksperimen dengan sesuatu Yang beresiko.

Kamis, 29 Maret 2012

Segudang Gaya Anak Sekolahan


Kalau di jelaskan satu per satu sepertinya repot. Lebih baik kita sebutkan saja segudang gaya dan kebiasaan anak sekolahan zaman sekarang.
Kita akan golongkan dalam tiga periode waktu yakni pagi, siang dan malam.
Pagi:
- Berangkat ke sekolah naik motor/mobil
- Malas naik angkutan umum
- Gengsi kalau jalan kaki
- Gaya udah kayak artis
- Di kelas ngegosip
- Ngumpul di kantin bareng anggota geng
- Kalau ujian nyontek, liat jimat dan berbagi jawaban lewat sms
- Update status
- Narsis alias jepret sana jepret sini
- Pakai hape ato BB
- Bawa laptop agar bisa online gratis lewat wifi sekolah
- Pas belajar TIK di ruang Komputer, curi-curi buka facebook dan tidur-tiduran
- Izin ke toilet buat ngerokok
- Baju dikeluarin bagi yang cowok
- Sering dipanggil ke kantor karena tidak pakai sepatu hitam (putih/berwarna)
- Pas ada guru yang membosankan, minta izin keluar tapi gak balik-balik sampai pergantian jam
- Pura-pura sakit supaya bisa makan gratis dan tidur sepuasnya di ruang UKS
- Ke perpustakaan kalau ada tugas yang mewajibkan pakai referensi
- Kalau bikin tugas seringnya copas alias Copy-Paste
- Sebelum guru masuk kelas, pinjam buku teman untuk ngerjain PR
- Suka pamer kekayaan
- Cabut
Siang-sore:
- Pulang sekolah mampir ke warnet atau main biliard
- Ngumpul-ngumpul di cafĂ©
- Pergi ke suatu tempat bareng pacar
- Maen PS di rumah teman
- Sorenya main futsal atau sepak bola
- Minta uang untuk foto kopi padahal untuk beli pulsa
- Ngebut-ngebut di jalan
Malam:
- Izin ke rumah teman ngerjain tugas padahal ngapel ke rumah pacar
- Mojok bareng pacar di tempat yang gelap
- Main game online
- Cek status, upload foto sama ganti profil
- Main futsal bareng konco-konco
- Pulang di atas jam 10 bahkan hingga tengah malam

Wah… segitunya ya gaya anak sekolahan zaman sekarang? Kapan Indonesia bisa maju???!!!
Masih ada yang lain? Silahkan tambahkan di bawah…
Motto anak sekolahan: HIDUP SANTAI MASA DEPAN CERAH… alaamaaaakkk……!

Rabu, 28 Maret 2012

Gaya Hidup Anak Sekolahan: Hobi Jepret dan Dijepret


1330035453316877266
Coba saja cek akun-akun para remaja setingkat usia putih biru, putih abu-abu, hingga putih merah pun tak ketinggalan meski skalanya tak sebesar tingkat diatasnya. Baik itu di facebook, twitter, atau blog yang mereka miliki dan masuklah kebagian penyimpanan foto atau file yang mereka miliki maka akan ditemukan ratusan foto narsis mereka atau setidaknya ada puluhan, berpose seorang diri atau bersama teman dengan macam-macam gaya yang unik hingga norak.
Foto-foto tersebut bersifat dibagikan untuk publik atau dapat dilihat sekurang-kurangnya oleh teman/para sahabat. Mereka akan senang sekali berekspresi disana dalam bentuk foto. Kata “hunting” tidak lagi asing bagi mereka, membentuk komunitasnya sendiri dan berkreasi. Mendadak hobi jepret dan dijepret merebak dikalangan anak sekolahan, kamera adalah hal pokok atau sesuatu yang penting lainnya diluar pencapaian prestasi dipelajaran.
Anak sekolahan membawa kamera yang harga dan mereknya lumayan “wah” ke sekolah dan tidak mengenal time khusus adalah hal yang biasa dijumpai saat ini. Kapanpun, dimanapun, dan dalam setiap momen apapun sedapat mungkin dapat diabadikan dengan kamera dan tertuang dalam bentuk foto.
Sebelumnya, isi tas anak sekolahan itu hanya perlengkapan alat tulis juga buku pelajaran. Kini sesuatu yang termasuk barang mewah seperti kamera digital yang berbagai macam tipe dan merek juga harga yang “wah” tadi adalah juga termasuk sesuatu yang tidak dapat lepas dari mereka. Memang, tidak selalu pada jam sekolah mereka mengkreasikan hobi jepret dan dijepret. Tidak jarang mereka yang biasanya sudah tergabung dalam komunitasnya sendiri menjadwalkan waktu diluar sekolah untuk sekedar hunting foto.
Ini semacam hobi yang menular atau fenomena hampir rata-rata dilakoni oleh anak sekolahan. Bertanya didalam hati, hobi jepret dan dijepret ini apakah cenderung ikut-ikutan agar supaya tidak dikatakan “gak gaul gila” dan penunjukan kenarsisan diri ataukah memang dari dasar diri si anak itu memiliki bakat keingin tahuan menyelami seluk beluk dunia fotografi. Ini pun mungkin adalah sesuatu yang lahir dari dampak perkembangan kemajuan teknologi itu sendiri dan kehidupan yang bersifat global dengan hadirnya internet serta yang memfasilitasinya (jejaring sosial). Tentunya adalah sesuatu yang membanggakan jika itu benar-benar dijalani dengan sungguh-sungguh dan mendatangkan positif bagi mereka.
Antara menjalankan hobi dan mengingat tugas utama pokoknya sebagai seorang pelajar harusnya dapat berlaku seimbang. Peran orangtua sangat dibutuhkan juga guru dan orang dilingkungan sekitar si anak dalam membimbingnya untuk menggali potensi yang ada didalam dirinya. Diharapkan hobi yang ada menjadi pendukung dalam memberi semangat juga inspirasi bagi perkembangan diri si anak dan sekolahnya serta bukan malah menjadi membuat si anak hidup dalam gaya ikut-ikutan dan cenderung hanya untuk pemuasan diri dan penunjukan hidup yang eksis tanpa kendali atau arah tujuan yang jelas.

Sabtu, 24 Maret 2012

Demam Malam Mingguan di Kalangan Remaja


Hari Sabtu adalah hari liburan atau hari santai untuk semua orang. Mengapa??karena dihari ini segala rutinitas yang menjenuhkan dan segala pekerjaan yang membosankan berhenti alias libur. Oleh karena itu, banyak orang memanfaatkan hari ini untuk menghibur diri atau sekedar refreshing bersama keluarga, teman, atau bahkan bersama pacar. Nah moment pada malam harinya lah yang menjamur dan mendemam dikalangan remaja di kota - kota besar di Indonesia.
13325856291173017824

Malam minggu atau bahasa gaulnya “satnight” adalah malam yang ditunggu - tunggu muda - mudi atau remaja dikota - kota besar. Karena malam itu merupakan malam kebebasan bagi mereka untuk melepas penat bersama teman - teman sekolah, kampus, kerja atau bahkan bersama dengan pacar. Sehigga dimalam minggu keramaian dijalan - jalan sangat berbanding terbalik dengan hari biasanya atau bisa dibilang ramai. Bukan ramai dalam artian macet namun ramai akan menumpuknya remaja2 yang turun ke jalan. Banyak cara untuk bisa menikmati malam mingguan antara lain konvoi motor keliling kota, kumpul bareng di cafe2, nonton bioskop midnight, berkumpul di pinggir jalan membentuk suatu kelompok dan bahkan bersenang - senang di club malam. Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa akan banyak jajanan, cafe dadakan atau bahkan parkiran liar di sekitara tempat berkumpulnya orang2 yang menikmati malam mingguan.  Banyak orangtua melarang anak mereka untuk mengikuti kebiasaan yang dianggap buruk ini. Namun, tidak sedikit pula orangtua yang mengizinkan dengan alasan agar mereka menikmati masa remaja mereka. Kalau dilihat ke belakang atau ke zaman orangtua kita dulu. Sepertinya malam mingguan hanya boleh dilakukan jika sudh berusia 23 tahun ke atas itupun hanya sekedar makan atau nonton bioskop sehabis itu langsung pulang. Karena dijaman dulu anak gadis tidak baik pulang terlalu malam atau diatas pukul 11 malam. Dan pasti orangtua sudah berpesan kepada sang pacar untuk tidak terlalu malam.
Sungguh berbeda sekali dengan zaman sekarang. Dizaman yang penuh dengan teknologi yang memudahkan segala sesuatu untuk dinikmati. Sehingga banyak alasan bagi muda mudi untuk berlama – lama menikmati malam mingguan mereka. Dan kelonggaran aturan dari sang orangtuapun mendukung sehingga mereka tak mengingat adanya batasan waktu untuk malam mingguan. Pulang terlarut malam atau bahkan hingga pagi – pagi buta pun sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka. Sudah masa bodoh juga mengenai anggapan orang lain bila seorang gadis pulang larut malam atau pagi2 buta. Hmmm…jauh ya dengan zaman orangtua kita dulu. Bisa dibilang seiring kemajuannya teknologi yang sangat pesat maka semakin menurun pula moral2 atau kebiasaan baik remaja sekarang. Yang patut disalahkan zaman, pendidikan atau orang tua dalam hal ini?!.. Mungkin hal ini yang bisa menjawab adalah kita sendiri sebagai anak bangsa yang akan meneruskan perjuangan mereka terdahulu.
Menikmati malam mingguan sejatinya hal yang diperbolehkan asal tidak salah dalam mengartikan. Saya pun suka malam mingguan bersama teman. Sekedar ngobrol2, share kerjaan, atau jalan2 keliling jakarta. Jangan sampai kepercayaan orangtua yang telah diberikan disalah artikan sehingga membuat malu orangtua dan diri sendiri. Tidak sedikit remaja yang terlalu bebas terlibat dengan hal – hal yang diluar dugaan seperti terjerumus narkoba, hamil diluar nikah atau track2an dijalan. Sebaiknya malam mingguan adalah moment yang benar2 bisa membuat kita fresh dan menenangkan fikiran. Jangan sampai malam mingguan menjadi konotasi negatif terhadap muda mudi Indonesia.

Sabtu, 17 Maret 2012

Trend: Bahasa Di Campur-campur!!


wordpress.com

To whom sing berkepentingan.
Since dua-tiga wulan anyar-anyar iki, lagi trend people nulis pake boso campur2. If they finish one sentence nganggo English and then pindah using boso Indo masih enak diwocone. Tapi yang sering is durung mari sak kalimat they already change using english, javanese or even chinese, wo bu ce tao when these kind of trend become so popular nang Indo. Wo also don’t no who sing create trend kayak gini, mungkin jejaring sosial such as twitter, pesbuk, ce me yang? Apa Ni sudah headache read tulisan ini? Wo te sirah sdh mumet. Nek pusing take aspirin lah……
Belum lama ini saya dapat kiriman lewat hape tulisan yang di atas. Waktu membacanya saya jadi teringat minggu lalu saya pergi ke Semarang, menginap di rumah teman saya dimana keluarga di sana menggunakan tiga bahasa dalam berbicara termasuk dengan saya.
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia, bahasa Jawa dan bahasa Cina dialek Hokkian. Otomatis percakapan mereka hanya 50% yang saya tahu dan pahami. Rupanya mereka menyadari kalau saya tidak bisa bahasa Cina dan bicara dalam bahasa Jawa, jadi mereka mengurangi berbicara dalam bahasa Cina. Mengurangi bukan tidak sama sekali menggunakan bahasa Cina. Hal ini saya maklumi, mungkin karena setiap hari mereka berbicara dalam tiga bahasa tersebut.
Saya jadi teringat dengan ayah ibu saya yang juga menggunakan dua bahasa dalam berbicara. Kebetulan ayah ibu saya yang sekolah di sekolahan Belanda pada jamannya otomatis berbicara di rumah dengan bahasa Belanda. Kedua kakak saya yang paling tua dan yang kedua juga bisa berbicara dalam bahasa Belanda, bahkan baru sekolah SD kelas 1 mereka baru lancar bahasa Indonesia. Di rumah mereka berbicara dengan orang tua bahasa Belanda, dengan asisten di rumah bahasa Sunda, dan dengan adik-adiknya yang ketiga dan keempat (saya) berbicara dalam bahasa Indonesia.
Heran? Saya juga heran, karena anak ketiga dan keempat tidak bisa lagi berbicara dalam bahasa Belanda, karena orang tua pada waktu itu diminta oleh sekolah tempat kakak saya yang pertama dan kedua untuk berbicara dalam bahasa Indonesia dengan anak-anak yang lain. Ternyata kakak-kakak saya mengalami kesulitan berbicara dalam bahasa Indonesia ketika masuk TK, dan baru lancar pada saat SD.
Mungkin juga pada jaman dulu ada yang menggunakan tiga bahasa sekaligus ketika kumpul-kumpul dulu, belanda-indonesia-sunda atau belanda-indonesia-jawa atau bahasa daerah lain. Saya sendiri dulu masih menggunakan kata-kata dalam bahasa Belanda kalau berbicara dengan orang tua, yang pasti dan selalu adalah ikke atau ik untuk menunjuk ke diri sendiri.
Jaman sekarang ya seperti tulisan yang di atas, menggunakan berbagai bahasa dalam berbicara dengan teman, entah maksudnya untuk pamer menunjukkan bisa bahasa tertentu, atau kebiasaan, atau apa lagi. Tapi kalau di Jakarta atau kota besar lain, yang pasti adalah Inggris-Mandarin-Indonesia adalah bahasa yang “wajib” dikuasai sekarang ini. Bahasa daerah tergantung dari kebiasaan di rumah, hanya saja kecenderungan orang tua jaman sekarang (di kota besar) lebih banyak berbicara dalam bahasa Inggris dengan anak-anaknya dengan tujuan supaya anak-anak mereka tidak gagap lagi kalau mau kuliah di luar negri.
Saya pribadi senang melihat ada orang yang selain bisa (harus) bahasa Indonesia, juga lancar bahasa daerah, dan tidak gagap dalam bahasa Inggris. Hanya saja kita harusnya tahu kapan dan dimana harus berbicara dalam bahasa daerah atau dalam bahasa Inggris, untuk menghindarkan tatapan aneh dari orang lain kalau di tempat umum.

Jumat, 16 Maret 2012

Semangat Menempuh Ujian Bagi Kelas 3 SMA dan SMP


Bagi murid kelas 3 SMA dan SMP , sekarang sedang mengalami tuntutan ujian-ujian yang di adakan oleh sekolah maupun oleh negara. Kalau dipikir-pikir rasanya memang berat sekali. Bulan ini anak kelas 3SMA dan SMP harus menempuh UAS dan ujian praktek. Bulan April ini harus menempuh UN. Bulan Mei mereka harus belajar intensif untuk snmptn. Bulan Juni ini mereka juga  harus tes snmptn tulis. Aktivitas mereka setiap hari tidak lepas dari yang namanya buku dan buku. Materi-materi dari awal belajar di SMA pun harus dikuasai.

Memang sangat berat tapi kalau dijalani dengan ikhlas rasanya hilang begitu saja perasaan takut. Tidak seperti saat saya masih kelas 3 SMP yang mau menginjak SMA yang harus mati-matian belajar. saat saya masih SMP, saya hanya fokus belajar untuk UN saja. sedangkan sekarang bagi mereka, harus fokus untuk UN, ujian SNMPTN, dan USM STAN. Namun, untuk mencapai kesuksesan menempuh semua itu mereka yang kelas 3 SMA harus berusaha dan berdoa. Apakah Usaha dan doa sudah anda laksanakan.?? Sekarang Anak kelas 3 SMP pun berjuang untuk lulus dari bangku SMP agar bisa melanjutkan ke SMA. Kepada anak Kelas 3 SMA dan SMP agar dapat dapat menjawab Soal UN  dan Lulus. SELAMAT BERJUANG.!!! :)

Minggu, 11 Maret 2012

Paradigma Gaul


                                             CONTOH PARADIGMA GAUL DI KALANGAN PELAJAR

Berbicara tentang gaya hidup anak sekolah artinya kita membahas tentang perjalanan kehidupan-kehidupan anak sekolah dan membandingkannya dengan perjalanan kehidupan-kehidupan anak sekolah mulai dari zaman sebelumnya dengan yang zaman sekarang serta menemukan bagaimana seharusnya perkembangan perjalanan gaya hidup anak sekolah yang baik dimasa mendatang untuk mengurangi negatif - negatif yang terjadi sebelumnya yang bisa berakar ke generasi selanjutnya.
Dalam hal ini gaya hidup anak sekolah itu sangat bergantung dari apa yang mereka alami,pembelajaran untuk menemukan jati diri mendasari sikap dan prilaku yang mereka gunakan sekarang, karena itu peran pembimbing baik itu formal ataupun informal akan sangat berpengaruh bagi pembentukan karakter yang akan mereka gunakan kelak.
Dalam perspektif kehidupan modern sekarang bahwa seluruh kalangan sosial terutama para remaja yang masih bersekolah “gaulisme” telah melandasi gaya hidup mereka saat ini.Tanpa disadari, modernitas dikalangan anak sekolah ini telah menjangkiti gaya hidup mereka(baik itu dari SD,SM,dan SMA). Paradigma yang terbentuk ini tentu saja membawa banyak dampak negatif dalam pergaulan mereka.semisalkan,
Para remaja sekolah menengah atas tentang urusan teknologi dimana mereka tanpa sadar telah saling berlomba-lomba membarukan apa yang saja yang baru diciptakan sebagai keluaran terbaru teknologi itu(tentu saja tak berpengaruh bagi mereka yang punya modal cukup untuk mengimbangi teknologi itu), sehingga dari fenomena ini muncullah istilah “gak gaul ah” yang ditujukan kepada mereka yang berada pada posisi telat untuk membarukan teknologi itu yang memunculkan diskriminasi dari kata gaul dalam belajarisasi di kalangan sekolah sekarang yang menjadi gaya hidup anak sekolah sekarang.
Dalam perkembangan teknologi yang terus melaju saat ini walaupun mempunyai banyak keuntungan terutama dalam sektor penghematan waktu / instanisasi (namun kebanyakan mesti di bayangi oleh borosnya pengeluaran), ternyata juga tergolong menjadi beban moral bagi mereka yang tak mampu mengikuti laju perkembangan teknologi itu dan sekali lagi karena finansial yang tidak memadai, pertanyaannya siapa yang mesti disalahkan bila seorang anak yang melakukan tidak kejahatan pencurian ataupun tindak kejahatan lain karena didasari oleh rasa ingin memenuhi tuntutan gaya hidup gaulisme itu sendiri agar dapat diterima dalam pergaulannya?.
Perkembangan ini saya rasa juga telah menjadi lataisme dimana gaya hidup anak sekolah ini seakan memenjarakan rasa kebersamaan yang harusnya dimiliki sebagai pelajar, bukannya meminoritaskan apa yang mereka anggap sebagai seseorang yang tidak Gaul terutama pada remaja sekolahan sehingga membelokkan karakter belajar sebagai gaya hidup yang mencondong ke arah konsumerisme dan ketidakpedulian terhadap orang lain disekitarnya (dan tidak hanya terjadi di kalangan anak sekolah namun seluruh kalangan sosial saya kira).
Maka dampak nyata yang timbul adalah kurangnya kreatifitas dalam gaya hidup mereka karena hanya bergantung pada apa yang telah mereka gunakan sekarang sehingga timbullah kesenjangan dalam memaknai gaya hidup gotong royong sebenarnya dan kemampuan berpikir cerdas dan kritis terhadap setiap permasalahan yang ada, apa lagi perkembangan ini juga nyatanya di dukung oleh kurangnya peran pembina yang seharusnya pembina atau guru itu berperan menuntun anak-anak sekolah untuk belajar dalam pengertian belajar yang sebenarnya(maksud saya belajar sebenarnya dimana tidak adanya pembatasan memberikan pembelajaran hanya berdasar kurikulum yang ada namun juga mampu memberikan pengalaman pembelajaran moralitas dan sosialitas yang sebenarnya).
Bukankah fenomena lataisme dan gaulisme sekarang telah menjadi salah satu bukti gaya hidup anak sekolah sekarang?? saya kira yang harus di pikirkan oleh kita semua bersama-sama terhadap gaya hidup anak sekolah sejak dini adalah bagaimana memikirkan perkembangan jati diri melalui proses pembentukan karakter zaman sekarang bagi mereka,apakah perkembangan gaya hidup sekarang dan kedepannya mampu menciptakan Bangsa Indonesia yang benar-benar Bangsa Indonesia berlandaskan Pancasila atau Bangsa Indonesia yang benar-benar Bangsa Indonesia yang berlandaskan Modernitas dan Gaulisme(yang dengan sangat jelas telah membunuh karakter Bangsa Indonesia sebenarnya)?.

Kamis, 08 Maret 2012

Beda Anak Sekolah: Dulu dan Sekarang


Membandingkan anak sekolah tahun 80-90 an seperti saya dengan anak sekolah jaman sekarang seperti anak saya rasanya seperti membandingkan bumi dengan langit. Ya iyalah… jamannya aja beda hehehe….  Jaman saya dulu mana ada sinetron remaja yang tayang setiap hari seperti sekarang. Wong stasiun televisinya dulu kan cuma TVRI.
sinetron Rumah Masa Depan TVRI
Sinetron remaja yang saya ingat  ACI (Aku Cinta Indonesia), Rumah Masa Depan dan Kisah Serumpun Bambu, yang hanya tayang setiap minggu.  Sinetron ACI ceritanya hanya pada sekitar konflik remaja yang sederhana dengan penampilan tokohnya yang juga sederhana.  Ada penyelesaian di akhir cerita jika terjadi konflik, dan sudah jelas ada muatan pendidikan dan pesan moral kehidupan di sana. Bandingkan dengan cerita sinetron remaja sekarang, cerita yang diangkat kadang berlebihan dan cenuderung kurang mendidik seperti rebutan pacarlah, pamer mobil, persaingan antar kelompok teman dan penampilannya itu loh… glamour. Saya nggak bisa membayangkan kalau nggak ada aturan pakai seragam di sekolah, mungkin gaya berbusana anak-anak sekolah terutama remaja usia SMP dan SMU itu mengalahkan gaya busana anak kuliahan hehehe….
Jaman saya dulu mana ada alat komunikasi seperti handphone, sedangkan yang punya telepon rumah hanya orang-orang yang ekonominya menengah ke atas saja. Saya jadi ingat saat anak sulung saya kelas 5 SD di sebuah sekolah negeri di Pekanbaru, merajuk minta dibelikan handphone. Saya lihat beberapa temannya memang sudah dibekali handphone oleh orang tuanya. Tapi saya nggak serta merta membelikannya, saya pikir belum cukup perlu untuk membekali handphone buat anak SD kelas 5, paling juga buat gaya aja hehehe… Saya bilang sama dia kalau mau dibelikan handphone nilai UANnya minimal 9. Akhirnya ketika dia bisa buktikan bahwa nilai UANnya rata-rata di atas 9 ya mau nggak mau dibelikan handphone sesuai janji. Paling tidak, ada usaha untuk mendapatkannya, lagipula saya rasa sudah cukup untuk dibekali handphone ketika di SMP karena sekolahnya memang jauh dari rumah. Sekarang saat si adik duduk di kelas 6 SD, biarpun nggak menuntut untuk dibelikan handphone tapi saya tetap membekalinya dengan handphone karena kami tinggal di negara orang saat ini, dan jarak antara rumah dan sekolahnya lumayan jauh. Ditambah lagi berangkat sekolah naik angkutan umum (subway) jadi saya rasa perlu untuk memberikan handphone untuknya dan handphone yang dibawanya hanya berfungsi untuk berkomunikasi asal bisa buat nelpon dan SMS.
Saya ingat betul waktu saya SMP sekitar tahun 1988, pernah nonton serial film yang saya lupa judulnya. Salah satu adegannya, si tokoh utama menulis semacam catatan hariannya di sebuah PC. Waktu itu saya dibuat takjub dan berpikir enaknya ya tulisannya bisa di simpan di layar monitor dan bisa di sisipi kata-kata tanpa harus menghapus tulisan di depan atau di belakangnya, canggih banget. Sampai mikir kapan ya bisa punya alat kayak begitu. Saya kenal dan memakai komputer saat saya SMU sekitar tahun 90-an karena jadi kurikulum wajib di sekolah. Softwarenya masih pakai Word Star. Ya ampuuunnnn… jadul amat ya?? hehehehe..  Kalau sekarang, jangankan anak SMP.. anak play group pun sudah mahir menggunakan PC, laptop atau komputer tablet.
Ngomongin internet, jelas jauh bedanya sama jaman saya dulu. Cari informasi apapun cukup mengetikkan kata kunci di mesin pencari. Apapun bisa di lihat lewat yang namanya internet. Makanya warung internet tumbuh bak jamur sekarang. Tugas-tugas sekolah nggak jamannya lagi menggunting-gunting majalah dan koran untuk dijadikan klipping, tinggal cari di internet terus di print. Dunia seakan digenggaman tangan karena lewat hand phone internet juga bisa di akses. Ngrumpi dengan teman-teman sekolah, ngomongin tugas sekolah, nggak perlu harus berkumpul di tempat yang sama. Sambil tiduran mereka bisa ngrumpi dan diskusi di facebook atau di twitter.
Soal hobi tulis menulis, dulu untuk membuat tulisan yang ingin dimuat di sebuah media, harus dikonsep lalu diketik untuk kemudian dikirimkan ke media koran atau majalah. Sarana menyalurkan hobi menulis paling sederhana adalah majalah dinding sekolah. Kalau di muat dan dibaca temen satu sekolah rasanya seneng banget. Sekarang, saya cukup iri dengan anak-anak sekolah yang punya hobi menulis. Banyak tempat untuk menyalurkan hobinya itu, bisa di blog pribadi. Yaa… kemajuan teknologi memiliki banyak dampak positif untuk anak-anak sekolah, walau nggak mengabaikan dampak negatifnya juga.
Kemajuan jaman memang membawa konsekuensi positif dan negatif. Peran kita orang tua menjadi filter buat anak-anak untuk menyaring hal yang  negatif menjadi sangat penting.  Orang tua juga perlu tahu banyak soal teknologi biar nggak ketinggalan dengan anak-anak sehingga nggak kecolongan. Orang tua juga butuh belajar juga soal ini, kalau nggak tau bertanya pada anak bukan hal yang bisa membuat kita nggak berwibawa di mata anak kan??

Minggu, 04 Maret 2012

7 Trend Model Gaya Rambut Anak Sekolah

bagi cewe penampilan adalah faktor utama memikat cowo ,
bukan berarti bagi cowo ngga,.,
bagi cowo rambuat adalah mahkota raja, yg fungsinya membuat pemakai nya lebih wahhh ,.,
hahaha...
trus gimana buat anak sekolahan

nah disini gue,., (ce ileh gue)
pengan berbagi gaya model rambut yang bisa dipake buat anak sekolahan ,.,.

Cekibrot,.,

7.Gaya eropa


















Gaya rambut ini bergaya rambut lebih panjang dibelakang , didiepan agak pendek namun tetap di buat sedikit emo, lalu diacak sedikit agar lebih trend.


6.Gaya rambut berdiri 


















Gaya rambut ini dengan diberi pengeras sehingga rambut bisa berdiri baik depan maupun belakang , rambut ini potongan nya cukup pendek , 


5.Gaya Emo + Korea


















Gaya rambut ini dengan memotong poni salah satu sebelah kanan atau kiri lebih pendek, lalu rambut dibiarkan terurai , bagian kanan kiri rambut tidak sepanjang emo , sehingga masih bisa dibawa kesekolah 


4.Gaya trend acak


















Rambut ini , diangkat baik depan dan belakang , lalu diacak sesuai keinginan . bagian kiri dan kanan disesuaikan,


3.Gaya Fauxhawk


















Gaya rambut ini bagian kiri dan kanan dipotong rapi, dgn bagian depan diangkat dan lebih panjang dri kiri dan kanan, cara mengangkatnya pun dengan goresan tangan sehingga bentuk nya lebih dinamis


2.Gaya Harajuku


















Kiri dan kanan dipotong tipis, Namun rambut depan dibiarkan panjang . kemudian diajak sesuai keinginan ,  agar gaya harajuku bisa dibawa sekolah . maka acakannya mirip dgn rambut no 4, namun dibuat lebih mengulung , dan rambut bagian depan didirikan


dan pemenangnya

1. Fauxhawk panjang


















Gaya rambut ini sangat mirip dgn fauxhawk namun bagian kiri kanan dan belakang dibuat panjang namun lebih pendek dri pada emo,, rambut depan pun diangkat lebih tinggi ,. dan kiri kanan rambut menyesuaikan



Oke,., 
sekarang kamu kamu sekalian bisa mencoba rambut yang diatas, 
buat nama rambut yg diatas itu saya yang ngebuat,,,
 supaya gampang igt aja

Tuntut lah ilmu sampai bekerja ,
jaga juga penampilan kaum pria,., 
karna pria yg sempurna adalah idaman wanita ,.,