Kamis, 05 April 2012

Galau, Oh Galau….


Remaja, dalam suatu pendapat dikemukakan sebagai rentang usia antara 12 - 22 tahun yang merupakan media dalam skala waktu beranjak tumbuh dari fase sebagai anak menjadi manusia dewasa. Pendapat ini merujuk terhadap perkembangan biologis maupun psikologis yang terjadi dalam beberapa fase, disinilah sebenarnya cikal bakal seorang remaja dalam menemukan dan memantapkan Jati dirinya. Pada dasarnya seorang remaja sangat menginginkan sebuah pengakuan dari orang - orang terdekat mereka, yang tak jarang mereka lampiaskan secara keliru. Perubahan cuaca ekstrem yang semula panas tiba - tiba hujan deras, kemudian panas lagi dan terkadang jauh dari prediksi sangat tepat dijadikan analogi kondisi sikap dan emosional para remaja. “GALAU” begitulah istilah yang sangat populer sebagai representatif dari isi hati remaja yang sedang terombang ambing saat menghadapi sebuah problematika. Proses perkenalan saya dengan istilah “GALAU” ini berawal ketika  Hampir setiap Harinya saat saya membuka akun di Jejaring sosial  saya temukan status yang memuat kata - kata “GALAU”, entah siapa yang memulai terlebih dahulu. Istilah “GALAU” ini memiliki daya Magis yang begitu kuat bahkan, secara lebaynya sebelum isu naiknya BBM, “GALAU” sudah menjadi top isue dikalangan remaja, dan banyak dari pemilik Akun memuatnya dalam status Facebook. Secara real dalam Kehidupan sehari - hari, “GALAU” di implementasikan dengan cara yang beragam, ada yang habis - habisan curhat di Facebook (cara ini menjadi Top Rated), ada juga yang berbagi cerita dengan orang terdekat, lebih parahnya saya temui langsung seorang teman yang sedang “GALAU” stadium lima justru berteriak tak karuan, emosi tingkat dewa, garuk - garuk kepala, bengong, dan mudah - mudahan tidak sampai Gantung diri!!!
Awalnya saya berpikir “GALAU” hanya terjadi karena problem - problem pribadi, seperti asmara, kuliah, keluarga, kali ini justru “GALAU” melanda sebagian rakyat Indonesia yang merupakan impact dari rencana pemerintah menaikkan BBM. “GALAU” yang ini dalam aplikasinya jauh lebih ekstrim dari sampel yang saya sebutkan diatas, malahan menimbulkan kerusakan fasilitas umum akibat bentrokan demonstrans (Mahasiswa) yang menolak kenaikkan bbm dengan aparat keamanan. Ternyata “GALAU” itu luar biasa ya???
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “GALAU” berarti kacau tidak karuan, atau secara umum saya simpulkan sebagai kepanikan, keresahan, kegelisahan, dan kebimbangan terhadap sebuah problem. Nah disinilah ujian menuju fase dewasa itu terjadi, menghadapi “GALAU” ini tentu dibutuhkan cara berfikir yang positif dan matang, dalam segala masalah apakah itu sifatnya pribadi atau pun mengenai isu sosial, termasuk juga dalam kehidupan sebagai rakyat di negara yang demokrasinya belum dewasa ini. “Tua itu Pasti tapi Dewasa Adalah Pilihan” sebuah kalimat yang sangat populer, inilah yang harus bisa kita pahami esensinya, karena Karakter Dewasa itu tidak semata dilihat dari usia tapi pikiran, sikap dan perilaku. Memilih Menjadi Manusia yang Dewasa atau tetap bertahan sebagai Manusia Tua yang “GALAU”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar